Cinta yang Tak Pernah Kau Pedulikan - atha's scrapbook

July 25, 2016

Cinta yang Tak Pernah Kau Pedulikan

Jadi beberapa bulan yang lalu aku bikin artikel buat ikutan lomba #CintadalamKata di idntimes.com tapi ngga menang, padahal udah bikin 2 hehe daripada ngga ada yang baca, aku share aja ya disini. Btw emang tema lombanya cinta cmiww

Cinta yang Tak Pernah Kau Pedulikan

Cintanya sering kita lupakan karena terkadang kita terlalu sibuk. Terlalu sibuk mengkhawatirkan apakah kita sudah cukup ideal untuk pasangan yang kita idam-idamkan sejak lama. Padahal ia dan cintanya tak pernah menuntut syarat. Ia telah memberikan cintanya bahkan sejak sebelum dapat melihatmu. Kau tidak pernah tahu bahwa doa-doanya kepada Tuhan jauh sebelum pertemuan antara ia dan kau adalah agar kau cepat-cepat hadir dalam dekapannya.

Hari paling bahagia dalam hidupnya adalah ketika ia bertemu denganmu. Di hari itu, ia akan mengecup lama keningmu seraya menghembuskan kelegaan yang teramat dalam. “Akhirnya kau datang, sayangku.” Di hari itu, ia dengan egois menobatkan dirinya sendiri sebagai laki-laki paling beruntung sedunia.

Ia akan berusaha mati-matian agar kau dapat merasakan arti kata nyaman. Ia rela menebus kebahagianmu dengan apa saja, bahkan jika harus sejumlah tak hingga, ia sanggup. Membuatmu senang adalah tugas keduanya setelah melindungimu. Menjagamu dari bahaya agar mimpi-mimpi yang kau rangkai bersamanya dapat menjadi nyata satu persatu.

Hari demi hari ia lalui bersamamu. Namun, masih saja sama seperti beberapa tahun belakangan. Kau tak pernah peduli pada cintanya. Sekolah, model baju dan rambut, perhiasan, serta laki-laki paling tampan di sekolah jauh lebih menarik perhatianmu.

Lagi-lagi ia pandai berpura-pura. Ia berlagak seolah tak peduli saat mendengarmu bercerita dengan semangat bahwa kau sangat bahagia hari itu. Laki-laki yang kau suka mengantarmu pulang ke rumah dan mengatakan hal yang kau damba-dambakan. Tahukah kau bahwa setengah mati ia menahan kecemburuannya? Dalam hatinya hanya berlaku satu pasal yang belum juga kau pahami; kau adalah miliknya.

Tak seperti perempuan, ia akan diam saja melihat kau patah hati. Tetapi mungkin kau tidak pernah menyadari bahwa hatinya juga terluka sangat dalam, melihat hati kecil yang sudah susah payah dibahagiakannya itu dipatahkan begitu saja oleh orang yang bahkan tidak ia kenal.

Hari paling menyedihkan dalam hidupnya adalah ketika ia harus rela melihatmu diambil oleh orang lain dari pelukannya. Tidak, di hari itu ia tidak akan menangis terisak seperti saat mengetahui universitas ternama itu menerimamu. Ia akan tersenyum dan lagi-lagi berdoa kepada Tuhan agar tangan-tangan Tuhan bisa mewakili tangan-tangannya yang sudah tidak mungkin lagi untuk melindungimu.

Ia memang tidak pernah mengatakannya. Namun percayalah, ia mencintaimu jauh lebih besar dari yang kau tahu.

Didedikasikan untuk para ayah, yang tidak pernah berkesempatan mengikrarkan cintanya untuk anak-anak perempuannya. Terutama untukmu, Bapak.

No comments:

Post a Comment