Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.




Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.




Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…




Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.




Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, 
dihibur - disakiti, 
diperhatikan - dikecewakan,
didengar - diabaikan, 
dibantu - ditolak, 
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.




Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.




Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.




Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan,


tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,


tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.




Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.


Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.


Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.




Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan?? 
Siapa yang berada di samping kamu ?? 
Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? 
Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??




MEREKALAH SAHABATMU




Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu

Hari ini, Selasa 14 Juni 2011.
Gua sama temen gua, namanya Fia. Kitaorang kan pulang sekolah bareng. Nunggu angkot di tempat biasa (di depan sebuah bimbel). Nah, ditunggu-tunggu kok gak ada angkot lewat, padahal udah beberapa kali lampu merah --" kita tau hari ini ada acara NYEGHUIT atau NYERUIT lah (makan seruit bareng-bareng) di Enggal, Saburai dan sekitarnya. (Saburai deket sama sekolah).

Oh iya, Seruit yaa? Seruit itu makanan khas Lampung. Ada nasinya, sambel, sayur, sama ikan bakar. Gua aja belom pernah liat rupa Sang Seruit itu. Gua baru tinggal di Lampung setahun ini. Gua juga penasaran sama yang namanya Seruit.

Kembali ke percakapan. Nah, karena ada acara nyeruit itu, jalan gede deket sekolah ditutup. Kitaorang juga gatau angkot dialihkan kemana. Setelah menunggu sekian lama, ada angkot! Tapi,.... keduluan sama orang banyak. Jadi angkotnya penuh. Putus asa gara-gara nggak dapet angkot, akhirnya kitaorang memutuskan untuk bertanya sama Pak POLISI yang nyeremin ganteng. Tapi bapak itu mukanya Ya Tuhan, udah mau marah-marah aja. Kitaorang jadi takut lah. Gajadi nanya deh. Yaudah kitaorang jalan balik ke sekolah dengan harapan ada angkot lewat sana. Baruuu aja nyebrang, EH ADA ANGKOT LEWAT KE DEPAN BIMBEL TADI. Ya Tuhaaaan.  Dan kitapun nyebrang lagi sampe ke depan bimbel tadi. Karena kita yakin ga ada angkot, yaudah kita jalan sampe depan SMP 23. Si angkot ijo juga belom menampakkan diri. Kita jalan lagi sampe ke seberang jalan flamboyan. Daaan simsalabim,
ternyata para angkot ijo dialihkan lewat sanaaa --"
Yaudah di siaaang yang panas itu, kita akhirnya dapet angkot dan pulang ke rumaah :D

No Offense
-Just For Fun-