Kita adalah pantulan cahaya di kaca. Ada. Namun tak nyata. - atha's scrapbook

September 11, 2015

Kita adalah pantulan cahaya di kaca. Ada. Namun tak nyata.

Karena kita bukan seperti yang mereka kira. Setidaknya menurutku begitu.
Tidak sebahagia rona jingga keemasan yang menghiasi langit senja di ujung hari.
Bukan gulali manis yang membuat anak kecil bahagia walau harus sakit gigi.
Bukan edelweis yang akan selalu indah sepanjang musim.

Kita adalah kereta, yang selalu datang dan pergi. Tidak pernah berhenti.
Adalah dandelion, yang indah namun selalu bebas mengikut angin yang membawanya pergi.
Kita selalu bergerak. Tidak pernah berhenti berjalan.
Mungkin itu masalahnya.
Kita berjalan pada jalur yang paralel.
Tidak akan pernah besinggungan.

Aku lebih suka bertabrakan. Memiliki torsi yang berlawanan hingga ketika kita diakumulasi, hasilnya nol. Sama-sama mengalah untuk menjadi satu. Namun aku kira probabilitasnya sama seperti segala bilangan yang dibagi nol. Tak terdefinisi. Sama seperti jumlah simetri lipat suatu lingkaran. Tak terhingga.


Tapi ketahuilah bahwa dari probabilitas yang tak terhingga itu, kamu menjadi yang selalu aku semogakan.

No comments:

Post a Comment