Saya suka sekali ngobrol. Bertukar pikiran, pendapat, dan sudut pandang akan penyelesaian suatu masalah, atau setidaknya opini mengenai sebuah fenomena. Jarang sekali bisa saya temukan teman ngobrol yang asik dan tahu banyak. Mungkin kebanyakan memang sukanya ngobrolin tentang gosip atau make up. It’s fun sometimes, but it gets me boring easily.
Ngobrol disini maksud saya adalah beneran ngobrol. Tentang berita
yang lagi hits, perang dunia, ideologi, atau fenomena-fenomena ajaib khas
Indonesia. Dan sampai sekarang teman ngobrol yang paling asik untuk saya adalah
Ibu. Sama Ibu saya bisa ngobrolin banyak hal mulai dari politik, fenomena nikah
muda, agama, sampai kebijakan pemerintah. Dua jam di telepon pun tidak terasa
lama kalau ngobrol sama Ibu.
Mungkin Ibu saya hanya ibu rumah tangga. Tapi pengetahuan
dan pandangan beliau tentang dunia nggak sesederhana itu. Coba, ibu rumah
tangga mana yang khatam novel Harry Potter 1-7, Twilight Saga, Sherlock Holmes,
dan novel-novel Agatha Christie. Bahkan dongengku sebelum tidur sewaktu kecil
adalah seri novel Lima Sekawan nya Enid Blyton. Film favorit Ibu adalah semua
seri James Bond dan Mission Impossible... hahaha I lose at this point. Pengetahuan umum Ibu tentang dunia jauh lebih
luas daripada saya. Ibu tahu kota-kota apa yang memiliki sejarah apa,
ibukota-ibukota negara, sampai makanan khas dan tujuan wisata di negara-negara
yang jarang kita tahu. Tapi Ibu ya tetap Ibu-Ibu. Sekarang lagi hobi sekali nonton
sinetron Turki. Semoga beneran bisa keliling Turki one day ya, Mom.
Balik lagi ke topik. Kenapa, sih ngobrol itu penting. Dari ngobrol
kita bisa tahu seperti apa seseorang itu, dan sepinter apa dia. Pintar tidak
selalu tentang hal-hal kognitif yang hanya berorientasi pada akademik tapi social skill dan pengetahuan umumnya nol
besar. Bukan. I’m not into those kind of
people. Beberapa teman saya tanya, “Atha suka cowo yang kayak apa?” dan
akan selalu saya jawab “Yang lebih pintar dari Atha.” Dari jawaban itu
teman-teman saya selalu menatap saya aneh dan selalu bilang “So you
like nerds who wear thick glasses and socially inactive and all they do is
studying by themselves?” Nggak. Orang-orang
pintar menurut kamus saya adalah mereka yang pintar secara sosial, dalam artian
akhlaknya bagus dan tahu bagaimana cara memerlakukan orang lain. Selain itu,
mereka juga memiliki pengetahuan umum yang luas serta cara pandang yang cerdas,
jadi asik sekali kalau jadi teman ngobrol dan diskusi. And they can teach me something I don’t know. Udah deh kalau sudah
ketemu yang begitu saya langsung nge-fans.
Seperti yang kita tahu dari jaman sekolah dasar dahulu. Manusia
adalah makhluk sosial, dan selalu butuh kegiatan sosial. Hal yang paling
mendasar untuk bisa mengawali hubungan sosial ini ya ngobrol tadi. Sehingga sebenarnya
ngobrol adalah salah satu kebutuhan dasar yang mau nggak mau harus kita penuhi.
Entah hanya ngomongin kejelekan orang, atau diskusi tentang harga minyak bumi. Tinggal
kita saja yang memilih, mau terus menerus ngobrolin hal nggak penting semacam
kejelekan orang atau menambah ilmu baru dengan ngobrol yang melibatkan sudut
pandang- sudut pandang baru.
Jadi, ngobrol yuk?
No comments:
Post a Comment