Ditatapnya kedua bola mata cerah perempuan itu. Hatinya tak henti mengucap syukur, Tuhan berikan ia sebagai teman hidupnya. “Kenapa kau mau menerimaku?”, ia masih heran. “Tuhan kirimkan kau untuk kucintai, dan mencintaiku.”
Dapur di rumah mereka menguarkan
harum-haruman yang membuat lelaki itu hanya ingin makan di rumah. “Uda mau
makan apa?” diucapkan dengan suara paling lembut sedunia. Tuhan, inikah surga?
Orang-orang melihat betapa sempurna
hidup mereka. Orang-orang tidak tahu berapa banyak duka yang harus mereka
sisipkan pada hati mereka yang herannya semakin hari tidak semakin sempit. Dua manusia
yang Tuhan takdirkan untuk saling menguatkan.
Detik demi detik perlahan
melunturkan kegagahan mereka berdua, namun tidak kecantikannya. Dan kelembutannya.
Hingga pada suatu masa, ujian
paling berat menguji hidup mereka. Menguatkan cinta mereka.
Dibasuhnya kepala dan tubuh
perempuan itu setiap hari dengan sayang. Dinina bobokkannya hingga ia terlelap
berdua diselimuti dinginnya malam. Dipeluknya, dibimbingnya, diciumnya. Ia telah
berjanji di depan Tuhan dan ayah perempuan itu untuk menjaganya. Dan ia
menepatinya.
Ketika Tuhan terlalu rindu pada
sang perempuan, lelaki itu dengan berat hati merelakannya. Membasuh dan
menciuminya untuk terakhir kali. Air matanya sudah habis. Namun doa dan
cintanya tidak. Ia letakkan foto sang perempuan di sebelah tempat tidurnya,
membiarkan baju-baju perempuan itu tetap berada satu almari bersama baju-bajunya.
Ia beli liang di sebelahnya.
Sepuluh tahun berlalu dan cintanya
tidak pernah berganti. Dipanggilnya nama istrinya di sela-sela napasnya yang
sudah susah. “Papa kangen mama,” berulang kali ia ucapkan. Memastikan anak-anaknya
mengerti ia begitu merindukan ibu mereka.
Tahun-tahun penuh kerinduan yang
menyiksa bagi lelaki itu sudah usai. Kini mereka sudah tidur panjang. Berdua dipeluk
bumi. Menua dan pulang dalam cinta yang selalu sama.
Meninggalkan cerita bahwa cinta itu
nyata.
---
Menjadi saksi kisah cinta yang nyata
memang menyenangkan, juga menyesakkan pada waktu yang sama.
I love you, Oma, Opa.
May Allah gives His eternal blessings for both of you.
Rest in love.